APA YANG BARU

PELAJARAN

English Time

Popular Posts

About Me

YANG PALING BARU

Monday, 14 November 2016

Kehidupan Baruku

            Pada Desember tahun lalu, tiba-tiba aku dan adikku dipanggil oleh mama papa aku untuk berkumpul bersama di ruang tamu. Ternyata mereka membicarakan suatu hal yang membuat hatiku sedih banget. Mereka membicarakan tentang rencana kami sekeluarga untuk pindah ke Jakarta. Pernyataan itu membuatku sangat terkejut sekaligus sedih, karena aku harus meninggalkan semua keluargaku, teman-temanku, guru-guruku di Surabaya. Pada saat itu hatiku bagaikan piring yang awalnya tertata rapi di rak piring, yang tiba – tiba jatuh semuanya dan pecah menjadi kepingan-kepingan kecil. Aku tidak bisa berkata-kata lagi, dan hanya bisa menangis menahan rasa sedih itu. Aku sudah berusaha untuk berbicara kepada  orangtuaku, agar aku ditinggal di Surabaya untuk melanjutkan sekolah, tetapi mereka tetap bersikeras untuk memindahkanku sekolah di Jakarta. Aku sudah putus asa karena tidak berhasil membuat orangtuaku memutuskan agar aku ditinggal di Surabaya. Aku tidak cerita terlebih dahulu kepada teman-teman dan guruku tentang rencana keluargaku untuk pindah ke Jakarta, agar mereka tidak sedih ataupun kaget terlebih dahulu. Sejak hari itu, aku selalu terlihat murung di sekolah. Aku tidak lagi kelihatan ceria, bersemangat sekolah, dan bergaul dengan teman-temanku. Walaupun mereka terus bertanya kepadaku, apakah ada sesuatu yang terjadi dan berbagai pertanyaan-pertanyaan lain, aku hanya menjawab “tidak, aku tidak apa-apa” sambil tersenyum. Tetapi mereka tetap curiga terhadapku, dan aku tahu itu tapi aku tidak terlalu memikirkannya.

            Sampai pada suatu hari, mamaku datang menemui kepala sekolahku untuk memberitahu tentang rencana kami sekeluarga untuk pindah ke Jakarta, dan pada saat itu aku dan adikku juga ikut masuk menemui kepala sekolahku. Saat mamaku sedang ngobrol bersama kepala sekolahku, aku kembali menangis karena merasa sedih. Aku berusaha menahan untuk tidak menangis, tetapi air mataku tidak bisa berhenti keluar. Aku juga merasa malu saat itu, karena dilihat oleh kepala sekolahku. Walaupun kepala sekolahku juga terlihat ragu untuk melepas kepindahanku, tetapi ia berkata kepadaku “janganlah bersedih Jo, kalau memang sudah saatnya kamu meninggalkan Surabaya, pergilah jalani kehidupan barumu di Jakarta, dengan senyumanmu yang selalu ada setiap harinya saat berada di sekolah ini.” Aku mendengar kata-kata itu dari kepala sekolahku, yang membuat aku terharu dan menangis lagi. Aku tidak pernah melupakan kata-kata itu dari pikiranku, karena itu suatu motivasi yang membuat aku tetap teguh menjalani kehidupan baruku. Sejak hari itu, aku tetap masih terlihat murung walaupun tidak separah sebelumnya. 

Aku menceritakan rencanaku untuk pindah sekolah kepada satu temanku yang sekaligus saudara jauhku yang paling dekat dengan aku, bernama Felicia. Dia adalah salah satu orang yang paling aku percaya selama di SMP kelas 7 dan 8. Aku menceritakan semuanya kepada dia. Dia juga terlihat sedih dengan pengakuanku itu, akupun juga merasa sangat sedih, karena harus rela meninggalkan teman terdekatku di Surabaya. Dia akhirnya juga menceritakan tentang kepindahanku kepada teman-teman lain, dengan izin dariku. Semua teman-temanku juga merasa kaget dengan pernyataan itu, tetapi aku berkata kepada mereka “janganlah bersedih guys, kita masih bisa ngobrol lagi lewat sosmed kok.” Sambil tersenyum. Merekapun mengerti perkataanku walaupun tetap terlihat sedih.

Seiring dengan berjalannya waktu, tidak terasa hari di mana aku harus pindah ke Jakarta sudah dekat. Pada saat itu aku selalu berkumpul bersama dengan teman-temanku untuk melewati saat-saat terakhir bersama mereka. Aku berpamitan dengan guru-guruku saat perjamuan kasih diadakan di sekolahku. Itu adalah saat terakhir aku bertemu dengan guru-guruku. Saat seminggu sebelum menjelang hari kepindahanku, aku dan teman-teman jalan-jalan bersama ke salah satu mal yang ada di Surabaya. Kita menghabiskan waktu kurang lebih 5 sampai 6 jam, untuk jalan-jalan bersama, nonton bioskop bersama, makan bersama, dan berbagai hal-hal yang kami lakukan bersama. Setelah selesai jalan-jalan bersama, kita berfoto dulu, lalu kami berpelukan bersama untuk berpamitan, di saat itu aku dan teman-temanku menangis bersama. Waktu itu juga kita semua juga merasa malu, karena dilihat oleh banyak orang di mal, tetapi kita tidak memikirkan itu. Setelah selesai berpamitan, kita semua berpisah untuk pulang ke rumah masing-masing. Itulah hari terakhir aku bertemu dengan teman-teman aku di Surabaya. 

Sehari setelah, itu kami sekeluarga berpamitan dengan keluarga besar aku di Surabaya. Walaupun mereka semua merasa kaget dan sedikit ragu dengan keputusan kami sekeluarga untuk pindah ke Jakarta, tetapi kami tetap teguh dengan pemikiran kami untuk pindah. Setelah ngobrol panjang lebar, kami sekeluargapun berpamitan bersama, dan pulang ke rumah. 3 hari sebelum pindah, aku dan keluargaku membereskan barang-barang yang akan kami bawa untuk pindahan. Ternyata barang kita itu banyak….. banget, sampai-sampai 3 kopor besar, dan 2 loker itu penuh banget, bahkan sampai kurang tempat. Terus kita beli bahan-bahan makanan, dan beberapa makanan ringan yang belum tentu ada di Jakarta, seperti : bumbu pecel, almond crispy, ikan bandeng asap, keripik singkong yang pedas atau asin dan manis, dan lain-lain. Setelah puas beli semua bahan-bahan makanan, kita semua pulang untuk bersiap-siap, karena jam 4 pagi besoknya kita harus berangkat ke Jakarta. Kita sekeluarga ke Jakarta naik mobil. Perjalanan dari Surabaya ke Jakarta kalau mengendarai mobil sekitar 14-16 jam kalau tidak macet, tergantung keadaan jalannya jika macet bisa-bisa sampai 20 jam. Sebelum kita berangkat pagi-pagi itu kita mengawalinya dengan berdoa bersama terlebih dahulu, agar dilindungi oleh Tuhan yang Maha Kuasa.

Tak terasa kita sekeluarga sudah sampai di Jakarta, setelah menempuh perjalanan yang jauh dan panjang kami sekeluargapun merasa lelah. Kamipun tidur dengan lelap, untuk menempuh hari esok. Kami sekeluarga pindah ke Jakarta pada saat masa liburan kenaikan kelas, sekitar pertengahan Juli kita sampai di Jakarta. Setelah sampai di Jakarta, aku masih ada waktu untuk jalan-jalan atau bersantai-santai. Di Tangerang ada seorang saudara papa aku. Dia yang membantu kita mengenal kota Jakarta dan Tangerang. Kami sekeluarga sering bertemu dengannya pada saat liburan itu. Akupun mulai mengetahui kehidupan di Jakarta. Jakarta itu kotanya sangat ramai dan padat, sehingga sering macet dan terkadang terjadi kecelakaan lalulintas, walaupun sudah dijaga oleh banyak polisi. Di Jakarta ini juga sering terjadi banjir di mana-mana.
  
Tak terasa liburan sudah hampir selesai. Aku akan memulai masuk sekolah. Semua aku persiapkan dengan baik. Seperti seragam sekolah, tas sekolah, buku-buku yang harus dibawa, dan lain-lain. Setiap hari kalau mau ke sekolah, kami selalu berdoa bersama terlebih dahulu, agar dilindungi saat di perjalanan. Aku dan adikku pergi ke sekolah menggunakan sepeda motor. Adikku kelas 5 SD di SDK 4 BPK Penabur, dan aku kelas 9 di SMP Santo Vincentius. Walaupun jarak sekolah aku dan sekolah adikku agak jauh, tetapi kami tetap berusaha bangun pagi agar tidak terlambat datang ke sekolah. Tidak terasa, hari dimana aku mau sekolah sudah datang. Rasanya aku deg-degan banget, soalnya hari pertama aku bertemu sama teman-teman baru, Bapak/Ibu guru baru, lingkungan sekolah baru, dan lain-lain. Tetapi aku tidak memperlihatkan ketakutan itu, aku berusaha untuk berani bersosialisasi dengan teman-teman baru itu dan yang akhirnya aku punya banyak teman. Begitu juga dengan teman-teman yang mungkin nggak suka sama aku, tapi itu nggak masalah, karena aku tahu yang namanya anak baru pasti ada yang nggak suka sama aku dan itu juga sudah biasa.

          Setelah bel masuk berbunyi, semua anak berkumpul di lapangan untuk melaksanakan upacara hari pertama masuk dan sekaligus memperkenalkan Bapak/Ibu guru karyawan sekolah. Di situ aku juga merasa penasaran kira-kira siapa guru yang paling jahat dan siapa guru yang paling baik. Di lapangan upacara ternyata tidak hanya ada Bapak/Ibu guru dan karyawan sekolah, tetapi ada banyak anggota pengurus OSIS, dan anggota FPK. Mereka adalah kumpulan orang yang mengurus suatu kegiatan tertentu yang diadakan oleh sekolah, dan direncanakan oleh mereka sendiri, yaitu anggota pengurus OSIS dan anggota FPK. Setelah  kurang lebih 30 menit upacara berlangsung, aku udah merasa capek, haus, gerah, panas, tapi itu nggak jadi masalah karena aku pakai topi upacara jadi paling tidak sedikit melindungi dari sinar matahari yang menusuk kulit. Tidak lama kemudian tibalah saat pengumuman wali kelas dari kelas 7.1-9.3 ( aku kelas 9.1). Di situ jadi ramai dan heboh…….. banget sampai-sampai telinga aku berdengung. Dan pada saat pengumuman wali kelas kelas aku, teman-teman aku bahagia banget, sedangkan aku hanya berdiri diam dan tidak mengerti apa-apa. Aku bingung banget soalnya waktu itu, dan sempat bertanya-tanya “emangnya siapa gurunya sih kok heboh banget?” Ternyata wali kelas aku itu orangnya baik, disiplin, dan bijaksana. Aku merasa bahagia banget dapat wali kelas seperti itu.

Setelah upacara selesai tibalah saat di mana setiap anak masuk ke kelas masing-masing sesuai daftar siswa. Di saat itu aku merasa canggung banget karena yang lain udah ngobrol-ngobrol sama temen masing- masing, aku cuman duduk diam di tempat duduk aku rasanya sedih gitu sendirian nggak ada yang mengajak aku ngobrol. Tapi akhirnya teman sebangku aku mungkin dia penasaran nama aku siapa, asal sekolah mana, dan berbagai pertanyaan lain. Ya, akhirnya dia bertanya beberapa hal ke aku, dan aku jawab semua pertanyaan dia, dan akhirnya jadi ngobrol terus kita. Dan setelah perkenalan dengan wali kelas, penentuan pengurus kelas, dan lain-lain, bel istirahat berbunyi dan semua anak pun berlarian keluar kelas untuk pergi ke kantin sekolah. Kalau aku selalu bawa bekal dari rumah, jadi nggak perlu berlari-lari ke kantin. Aku ke kantin bareng sama teman-teman baru aku. Di saat itu aku merasa bahagia banget bisa ngobrol-ngobrol bareng sama teman-teman aku. Nggak terasa udah 20 menit berlalu dan bunyi bel masuk pun berbunyi. Kita semua kembali ke kelas masing-masing, dan acara terakhir adalah aku harus mengikuti MPLS lagi {MPLS ( Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah ) pengganti MOS ( Masa Orientasi Siswa ). Di acara MPLS itu banyak anak-anak kelas 7, 8, dan 9 baru termasuk aku. Di saat itu kita semua diberi pengarahan mengenai MPLS dalam 3 hari kedepan seperti : harus membawa bekal dari rumah dan harus 4 sehat 5 sempurna, tidak boleh beli makanan di kantin, dan berbagai pengarahan lain. Setelah panjang lebar memberi pengarahan, jam pulang sekolah pun tiba. Akhirnya kita semua pulang ke rumah masing-masing.

Dalam 3 hari MPLS berlangsung itu banyak hal – hal yang terjadi, seperti : tugas- tugas yang harus kita lakukan setelah selesai diberi materi pada hari tersebut ( seperti refleksi gitu ), terus ada acara makan bersama ( harus bawa bekal dari rumah dan harus 4 sehat 5 sempurna ), dan masih banyak hal-hal lain. Itu semua merupakan pengalaman yang menyenangkan, selain para pengurus OSIS dan FPK yang sabar mengatur kita walaupun kita agak susah diatur, terus gurauan – gurauan yang mereka buat, dan masih banyak lagi hal – hal menyenangkan lain. Semua itu aku jalani dengan baik dan sepenuh hati, jadi semua terasa menyenangkan. Walaupun aku sudah kelas 9 SMP tapi masih ikut MPLS sama anak – anak kelas 7, tapi anak kelas 7 itu masih seru diajak ngobrol dan bercanda, jadi aku having fun sama mereka.
  
Tak terasa 3 hari berlalu dengan cepat. Akupun memulai pelajaran yang sesungguhnya di kelas 9. Dengan guru – guru yang baru kukenal, cara para guru mengajar, teman – teman yang baru kukenal, dengan cara mereka memahami penjelasan guru, dan hal lain. Aku merasa anak – anak di Jakarta itu lebih pintar dan lebih kreatif, jadi aku merasa agak iri dengan kemampuan mereka itu, karena di sekolah lama aku anak – anaknya itu kemampuannya tidak lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan anak – anak di Jakarta. Walaupun aku agak kurang cocok dengan pergaulan di Jakarta ini.

Jadi aku harus bisa beradaptasi dengan teman-teman baru dan kehidupan baru di Jakarta. Hidup di Jakarta itu memang tidak mudah, karena segalanya berubah. Seperti cara pergaulan yang lebih mudah atau leluasa, masyarakatnya yang terkadang bersifat cuek, dll. Itu semua harus aku ketahui dari awal, agar aku bisa mengerti cara pergaulan dengan orang Jakarta ini. Jadi inilah kisahku ketika aku pindah ke Jakarta untuk menjalani kehidupan baru.

Thursday, 29 September 2016

Blog Ini Terbajak


Perkenalkan. Gue punya nama Michael. Gue mendeteksi ada celah keamanan di blog ini, sehingga gue bisa masuk ke blog ini dengan leluasa. Hmm.. celah itu sekarang kututup dengan semen, supaya ga bocor lagi.

*LO KIRA GENTENG, BRO?*

Okay, karena hari ini gue yang memegang kendali, jadi terserah gue mau bahas tentang apa. Ya kan?

Keliatannya di sini sepi. Jadi, gue bisa bebas berekspresi di sini. Karena yang punya blog ini adalah seorang jones, jadi gue bakal ngomongin tentang si dia. Mantanku. Eh, bukan. Maksudnya dia, ya yang punya blog ini. Si Jocelyn.

Kebetulan, gue adalah temen deketnya dia. Sejak si Jocelyn pindah ke Jakarta, gue malah semakin akrab dengan dia. Komunikasi kita masih terjaga sampai sekarang, sebagai teman. Ingat ya, sebagai teman. Bukan sebagai pacar. Gue dan Jocelyn selalu diidentikkan dengan berpacaran. Mungkin karena kita terlalu akrab.

Sekali lagi, gue sama si Jocelyn ga pacaran. Okay?

Sejak si Jocelyn pindah ke Jakarta, kita berdua selalu berkomunikasi melalui BBM, LINE, dsb. Kalimat-kalimat yang sangat amat panjang adalah ciri khasnya saat kami ber-BBM-an. Kadang per 10 jam baru gue jawab. Kasian banget loh Jocelyn kalo lagi BBM-an sama gue. Udah dijawabnya per 10 jam, jawaban gue juga cuma "hahahahahaha". Makan hati sungguan.

Terus, selama di Surabaya, terutama di sekolah, dia adalah seseorang yang ceria. Tak pernah kelihatan murung. Alim? Kadang. Ya, standar lah ya orangnya. Kami selalu membicarakan satu program TV, eh dua program TV yang kebetulan kesukaan kita berdua. Kedua program itu adalah The Comment dan Tonight Show. Keduanya ada di stasiun TV NET. Kekocakkan kedua program itu selalu menjadi perbincangan hangat selama di sekolah. Sampai-sampai, kami melupakan apa yang tadi kami pelajari waktu jam pelajaran.

Satu lagi, gue tau asal mulanya terjadinya blog ini. Tapi, kasih tau ga ya? Hmm.. mending jangan deh. Biarlah itu menjadi sebuah misteri~

Misteri...

Gue sekarang menanti si Jocelyn untuk menyambangi Surabaya. Mari kita lihat, apakah Jocelyn menepati janjinya, atau tidak. *hehehe, peace*

Promosi ya. Boleh kan ya? Ini kan waktu gue. Gue juga punya blog, yaitu... klik aja deh di sini.  

Saturday, 20 August 2016

Pemberitahuan

Hello, guys!!! Jocelyn Aracelia akan memberitahukan bahwa akan mengeluarkan tema baru dalam jangka waktu 1 bulan sekali, dan tidak pasti harinya. Jadi mohon maaf bagi pembaca setia jocelynak.blogspot.com karena tidak bisa mengetahui post terbaru sesuai jadwal, dikarenakan banyaknya kesibukan yang harus aku jalani di SMP kelas 3 ini. Terima kasih

Jocelyn Aracelia

Sunday, 7 August 2016

When The First Day Entered My New School


“Hello, guys!!! Lama banget kita nggak ketemu “Sorry ya aku udah lama nggak ngeblog lagi gara-gara aku repot banget beberapa bulan ini, apalagi aku habis pindah sekolah. Kalau kalian mau tahu sekolah aku??? Cari sendiri aja yaa hehehe:p.” By the way tema aku kali ini adalah “When The First Day Entered My New School” yang berarti saat hari pertama masuk sekolah baru aku. Kali ini aku akan menceritakan hari pertama aku masuk sekolah dari awal hingga akhir. Aku juga punya pertanyaan nih buat kalian apa yang pertama kalian pikirin bila mendengar kata-kata pertama kali masuk sekolah baru??? Pasti ada perasaan takut dan gelisah bukan? Nah itu lah yang pertama kali aku rasakan ketika masuk sekolah pada hari itu. Rasanya aku deg-degan banget, soalnya hari pertama aku bertemu sama temen-temen baru, Bapak/Ibu guru baru, lingkungan sekolah baru, dll. Tetapi aku tidak memperlihatkan ketakutan itu, aku berusaha untuk berani bersosialisasi dengan temen-temen baru itu dan yang akhirnya aku punya banyak temen. Begitu juga dengan temen-temen yang mungkin nggak suka sama aku, tapi itu nggak masalah, karena aku tahu yang namanya anak baru pasti ada yang nggak suka sama aku dan itu juga sudah biasa sih.

Ternyata setelah bel masuk berbunyi, semua anak berkumpul di lapangan untuk melaksanakan upacara hari pertama masuk dan sekaligus memperkenalkan Bapak/Ibu guru karyawan sekolah. Di situ aku juga merasa penasaran kira-kira siapa guru yang paling jahat dan siapa guru yang paling baik hahaha:d ( alasan standart anak sekolah yang baru masuk sekolah baru:p ). Di lapangan upacara ternyata tidak hanya ada Bapak/Ibu guru dan karyawan sekolah , tetapi ada banyak anggota pengurus OSIS, dan anggota FPK ( WOW!!!). Setelah  kurang lebih 30 menit upacara berlangsung, aku udah merasa capek, haus, gerah, panas, dll. Tapi itu nggak jadi masalah karena aku pakai topi upacara jadi paling tidak sedikit melindungi dari sinar matahari yang menusuk kulit ^-^. Tidak lama kemudian tibalah saat pengumuman wali kelas dari kelas 7.1-9.3 ( aku kelas 9.1). Di situ jadi rame and heboh…….. banget sampe-sampe telinga aku berdengung >_<. Dan pada saat pengumuman wali kelas kelas aku temen-temen aku bahagia banget, sedangkan aku hanya berdiri diam dan tidak mengerti apa-apa>_< aku bingung banget soalnya waktu itu, dan sempat bertanya-tanya emangnya ada apa sih kok heboh banget??? Ternyata wali kelas aku itu orangnya baik, disiplin, dan bijaksana. Aku merasa bahagia banget^-^.

Setelah upacara selesai tibalah saat di mana setiap anak masuk ke kelas masing-masing sesuai daftar siswa. Di saat itu aku merasa canggung banget karena yang lain udah ngobrol-ngobrol sama temen masing- masing, aku cuman duduk diam di tempat duduk aku >_< rasanya sedih gitu sendirian nggak ada yang mengajak aku ngobrol ( termasuk temen sebangku aku ). Tapi akhirnya temen sebangku aku mungkin dia penasaran nama aku siapa, asal sekolah mana, dll. Ya, akhirnya aku jawab semua pertanyaan dia, dan akhirnya jadi akrab deh^-^. Dan setelah perkenalan dengan wali kelas, penentuan pengurus kelas, dll bell istirahat berbunyi dan semua anak pun berlarian keluar kelas untuk pergi ke kantin sekolah. Kalau aku sih bawa bekal dari rumah, jadi nggak perlu berlari-lari ke kantin. Aku ke kantin bareng sama temen-temen baru aku ber-8 ( kalau nggak salah ^-^ ). Di saat itu aku merasa bahagia banget bisa ngobrol-ngobrol bareng sama temen-temen aku. Nggak terasa udah 20 menit berlalu dan bunyi bel masuk pun berbunyi. Kita semua kembali ke kelas masing-masing, dan acara terakhir adalah aku harus mengikuti MPLS lagi >_< { MPLS ( Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah ) pengganti MOS ( Masa Orientasi Siswa )}. Di acara MPLS itu banyak anak-anak kelas 7, 8, dan 9 baru termasuk aku. Di saat itu kita semua diberi pengarahan mengenai MPLS dalam 3 hari kedepan seperti : harus membawa bekal dari rumah dan harus 4 sehat 5 sempurna, tidak boleh beli makanan di kantin, dll. Setelah panjang lebar memberi pengarahan, jam pulang sekolah pun tiba. Akhirnya kita semua pulang dengan selamat ke rumah masing-masing.

Nah inilah ceritaku mengenai hari pertama masuk sekolah baru aku. Seru bukan??? Sekarang waktunya penyelesaian tema kita kali ini yaa….. Sampai jumpa lagi di episode berikutnya Bye-bye  ^-^. Bila ada salah kata atau hal yang menyinggung hati kalian, saya selaku pemilik blog Jocelyn Aracelia mengucapkan permintaan maaf. Jangan lupa comment juga ya guys muach….. Thank you.

Saturday, 23 January 2016

If They Can, Why We Can't?


“Hi, guys!!! Lama nggak ketemu.” Sorry ya karena sudah lama nggak buka blog aku bingung mau buat tema apa dan juga sudah lama nggak melatih otak hehehe:p, apa lagi aku repot bingitz sih! Bay the way tema kita kali ini adalah “ If They Can, Why We Can’t ” yang berarti “ Bila Mereka Bisa, Kenapa Kita Tidak Bisa ”. Maksudnya adalah bila seseorang bisa melakukan sesuatu yang belum tentu bisa kita lakukan kenapa kita tidak berusaha untuk mencobanya? Bila kita tidak bisa kita harus berani, dan berniat atau berusaha untuk mencobanya. Contoh : seseorang bisa memasak tetapi kita tidak bisa, berarti kita harus berani dan mau mencobanya, ( terutama bagi para wanita >_< ). Masa nanti kalau sudah punya suami nggak bisa masak gimana caranya makan? Memangnya setiap hari mau membeli makanan dari luar? Nggak mungkin kan? Paling nggak kan seminggu 3 – 4 kali makan di rumah atau lebih tepatnya masak sendiri.

Contoh lagi : kita mengikuti sebuah kursus basket namun kita merasa takut dan tidak berani melakukan kursus tersebut. Tetapi bila melihat teman yang lain bisa melakukannya kita merasa iri! Apakah tidak merasa aneh? Dan apakah tidak kasihan pada orangtua yang sudah susah payah mencari nafkah untuk membuat anaknya berprestasi dan bahagia? Tetapi kita tidak memanfaatkan kesempatan tersebut. Memangnya kita hanya bisa diam dan merasa cuek dengan hal itu? Nggak mungkin kan karena setelah melihat jerih payah orangtua hati kita akan merasa tergerak untuk berusaha membahagiakan orangtua yang sudah mati – matian merawat, membesarkan, menyayangi, dan bahkan berusaha membahagiakan kita yaitu, dengan cara mau berusaha. Saya juga pernah mendengar dari banyak orang bahwa “ BILA KITA TIDAK MENDENGARKAN KATA - KATA ORANGTUA, KITA AKAN MENYESAL DI HARI ESOK ”. Menurut saya itu sangat mungkin. Karena tidak ada orangtua yang mendoakan atau mengajarkan hal buruk kepada anaknya.


Saya percaya kalian semua selalu menyayangi dan berusaha membahagiakan orangtua untuk membalasbudi. Tetapi ingat orangtua selalu ingin anaknya berguna bagi orang lain, jadi jangan melakukan hal yangg kurang cocok untuk disebut sebagai sebuah pekerjaan. Saya yakin kalian semua memiliki cita – cita yang bagus. Bila ingin mewujudkan hal tersebut kita harus mau berusaha keras untuk mencapai cita – cita tersebut agar menjadi sukses. Dan ingat, bila ingin melakukan suatu pekerjaan mintalah doa restu kepada orangtua tercinta kita yang selalu menjaga, merawat, menyayangi, dan membahagiakan kita hingga sekarang. Karena tanpa dukungan orangtua semua yang ingin kita capai akan susah diperoleh. Thank you :d

Saturday, 14 November 2015

Be Patient 2

Sorry ya guys… soal yang “Be Patient” pertama itu kayaknya kurang menarik, jadi aku mau kasih episode yg ke – 2.


Sabar itu guys memang mudah untuk diucapkan tetapi susah loh untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya kalau kita mengucapkan kata sabar berarti kita lagi merasa marah, atau mendapat cobaan yg berat. Masih banyak loh orang yang belum bisa bersabar lalu mengatakan “Sabar Itu Ada Batasnya”. Padahal sejujurnya sabar itu tidak ada batasnya melainkan dari diri kita sendiri. Karena yang menentukan untuk mau bersabar adalah diri kita sendiri bukan orang lain. Bukan juga mulut kita yang mengungkapkan kata-kata “SABAR ITU ADA BATASNYA”. Karena sudah bete dengan masalah yang terjadi pada kita lalu mengatakan “SABAR ITU ADA BATASNYA”. Dengerin ya guys sabar itu indah loh. Nggak ada salahnya kok kalau kita mau bersabar.

Bersabar bukan berarti lemah loh guys. Hanya saja kita menahan diri untuk tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan atau merusak gara-gara masalah atau cobaan yang kita alami. Siapa yang bilang sabar itu salah? Tidak benar. Karena dengan bersabar itu kita bisa disukai banyak orang. Sabar adalah sebagian dari iman kita. Bila kita bisa bersabar maka iman kita pun kuat. Dengan bersabar kita bisa menerima pahala dari yang Maha Kuasa. Ingat ya guys kita harus bisa bersabar, bila kita belum bisa bersabar belajar dan berusahalah dari kejadian-kejadian yang pernah terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari, karena dari pengalaman-pengalaman yang terjadi kita bisa bersabar.


Banyak contohnya ya ada di “Be Patient” yang pertama. Sorry ya karena sudah bikin kalian kecewa gara-gara “Be Patient” yang pertama, maklum itu hari pertama kali aku buat blog hehehe :p.

Saturday, 7 November 2015

Don't Give Up


Tema kita sekarang adalah "Don't Give Up" yang berarti "Jangan Menyerah". Jangan menyerah berarti kita tidak boleh putus asa. Segala masalah harus kita hadapi dengan tabah dan sabar. Contoh : kita menjadi finalis lomba berenang, lalu kita ternyata tidak juara kita tidak boleh menyerah karena kita masih bisa berusaha lagi agar bisa menjadi juara di lomba berikutnya.

Bila kita menyerah kita tidak akan bisa berusaha lagi untuk menjadi lebih baik karena pikiran kita sudah terpengaruh dengan kata-kata "MENYERAH". Oleh karena itu kita harus selalu berpikirkan jangan menyerah dan berkata "AKU PASTI BISA". Karena bila orang lain bisa kenapa kita tidak bisa? Semua manusia itu sama, hanya saja talenta, kelebihan, kekurangan, sifat, dll yang berbeda.

Contoh: kita  mengikuti lomba bernyanyi (itu hobiku), ternyata kita tidak menjadi juara kita tidak boleh menyerah dan selalu berkata "AKU PASTI BISA" dan berlatih, belajar dengan giat pasti suatu saat nanti kita bisa menjadi juara. Tetapi ingat, kita tidak boleh sombong jika sudah menjadi juara karena kesombongan dapat membuat kita tidak bisa memiliki kawan yang dapat mendukung maupun membantu kita. Karena tanpa dukungan orang lain kita tidak bisa mencapai kesuksesan tersebut.